DaarulUluumLido.com – Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido melalui Bagian Peribadatan menggelar acara Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW pada hari Jumat (18/03/2022). Acara tersebut bertempat di Aula Multazam yang dimulai pukul 20.00 WIB dan dihadiri oleh seluruh santri serta dewan guru.
Falsafah (gagasan) dalam Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) adalah apa yang dipelajari di kelas itu harus mewujud dalam kehidupan nyata sehari-hari di pesantren.
Isra Miraj merupakan peristiwa Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan pada malam hari, yaitu dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh dalam satu malam.
Acara ini diawali dengan pembacaan sholawat yang diiringi oleh hadroh dan diikuti bacaanya oleh seluruh santri dan guru. Kemudian, acara diambil alih oleh pembawa acara dan dilanjut oleh pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Lalu penyampaian sambutan dari Kiai. M. Yazid Dimyati, S.Th.I, Lc., selaku Khodimul Ma’had Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido.
“Amal Ibadah Yang Isra Miraj Kepada Allah SWT” tersebut sukses membuat para santri dan dewan guru sontak tertawa dengan tetap mendapatkan esensi dari isi cerahmahnya.
Dalam sambutan Khodimul Mahad menyampaikan bahwa, “Falsafah (gagasan) dalam Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) adalah apa yang dipelajari di kelas itu harus mewujud dalam kehidupan nyata sehari-hari di pesantren. Sehingga penting peringatan seperti ini (Isra Miraj) untuk menegaskan bahwa apa yang dipelajari di dalam kelas betul-betul terejawantahkan.
“Peringatan semisal Isra Miraj adalah bentuk pendidikan atau kurikulum kemasyarakatan. Jadi modal santri menghidupkan girah keislaman di masyarakat adalah dengan menghidupkan budaya Peringatan Hari Besar Islam (PHBI),” tutur Kiai Yazid lebih lanjut.
Selanjutnya, acara ini dimeriahkan dengan ceramah dari KH. Zaenal Muhtadin atau yang sering disapa Ki Torolong dengan ceramahnya yang jenaka dan lucu sehingga menarik para jamaahnya. Ceramah dengan tema “Amal Ibadah Yang Isra Miraj Kepada Allah SWT” tersebut sukses membuat para santri dan dewan guru sontak tertawa dengan tetap mendapatkan esensi dari isi cerahmahnya.
Dalam ceramahnya KH. Zaenal Muhtadin menyampaikan bahwa, “Baginda Rasulullah tidak pernah mengatakan beliau Isra Miraj. Tetapi bukan berarti peristiwa tersebut tidak terjadi, melainkan beliau langsung merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari sesuai firman Allah SWT dalam Surah Al-Isra ayat 1.”
Sebagaimana isi dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa “Isra” memiliki arti memberangkatkan Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, sesungguhnya yang memiliki “Isra” adalah Allah SWT.
Acara diakhiri dengan pembacaan sholawat yang kembali diiringi oleh hadroh dan ditutup oleh pembawa acara dengan membaca “Alhamdulillahirabbil’alamiin.”
Semoga dengan diadakannya acara ini seluruh civitas akademika Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido dapat lebih meningkatkan ibadah terkhusus ibadah salat dan mengenang peristiwa Isra Miraj yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW serta menunjukan kecintaan kita terhadap Nabi Muhammad SAW.
Red. Dafikrim
Editor. Fakhri Putra Tanoto