Pada maklumat sebelumnya pesantren me-full lockdown pesantren, bahwa kiriman paket terakhir terima hari rabu tanggal 16 September 2020, setelah tanggal tersebut, semua paket akan ditolak.
Alhamdulillah pasca full lockdown terhitung pada tanggal 1 oktober menetapkan normalisasi
- Pesantren menerima kembali kiriman paket dari walisantri atau lainnya dengan syarat dan ketentuan
- Paket Untuk Santri Putra, HANYA Diterima Setiap Tanggal 01 – 07
- Paket Untuk Santra Putri HANYA Diterima Setiap Tanggal 08 – 14
- Walisantri Belum di perkenankan untuk menjenguk santri sampai dengan batas waktu yang belum bisa di tentukan
- Guru non Mukim masih bertugas dari rumah atau kediaman masing – masing dan belum di izinkan masuk ke dalam pesantren
- Guru Mukim:
- TIDAK DIZINKAN KELUAR Pesantren kecuali atas izin pesantren dan harus menyerahkan hasil rapid test setelah kembali ke pesantren
- PENGADAAN KEBUTUHAN pokok di koordinasikan oleh BUKP / Warung Pesantren
- Segala kebutuhan (Primer / Sekunder) santri dilakukan melalui proses transaksi jual / beli di kantin pesantren
- Pembayaran Keuangan santri / Top up Tabungan santri dilakukan dengan metode transfer bank
- Pembayaran keuangan santri ( Tagihan IPP, dan lain – lain)
- Transfer ke Bank Syariah Mandiri (BSM)
- Nomer Rekening 7011435337
- A/n Yayasan Salsabila Lido
- Bukti Transfer silahkan kirim ke Whatsapp Tata Usaha Masing – masing dengan memberikan keterangan / caption (nama santri dan kelasanya)
- Tambah saldo (top-up tabungan santri)
- Silahkan download dan install aplikasi DULIDO MOBILE klik disini
- Lihat panduannya di https://bit.ly/topuptabsisi
- Setelah berhasil topup tidak perlu konfirmasi, akan ter update secara otomatis di hari berikutnya
- Pembayaran keuangan santri ( Tagihan IPP, dan lain – lain)
SEKRETARIAT PESANTREN
Ya Allah… Ujian berat sekali untuk kami dan anak kami yg masih baru masuk.
Mungkin bisa dipertimbangkan penjengukan dgn cara berjarak.
Syukron katsiron
assalamualaikum,,, lebih baik di pulangkan dulu. sampai keadaan membaik. wasalamualaikum
Ingat,, saat ini ratusan ponpes, sedang di sorot tajam, yang nantinya kemungkinan besar, para santri akan di nyaatakan positif corona ( naudzubillah) padahal di luar sana, kita lihat, mall, pasar, kerumunan2 begitu banyak dan liar .
Apa artinya..??
Semoga kita selalau sehat dan bahagia.
Aamin…
Waalohu alamu bisshowab.
Apakah tidak sebaiknya para santri dipulangkan dengan banyaknya kasus yg positif dan hasil rapid test yg reaktif. karena keterbatasan pihak pesantren dalam menjamin gizi dan suplemen anak2. ditambah lagi sekarang musim hujan yg memberikan peluang lenyebaran virua lebih cepat cuaca dan ruangan yg lembab. Harusnya selalu ada penyemprotan setiap hari. Dan apakah pihak Pesantren benar2 menutup akses keluar masuk sementara kebutuhan makanan anak2 dari makan pagi sampai sore harus dibeli setiap hari.
Memulangkan santri bukan satu2nya solusi, kalo kita bicara virus, maka tidak ada jaminan diluar sana nggak ada virus, justru malah rentan bagi mereka, tapi memang pesantren jadi lebih ringan bebannya.
Orang yang reaktif bukan berarti mereka positif tetapi juga bisa negatif, karena pada sejatinya semua diri kita itu ada virus,
Lalu, ketika santri dipulangkan, mau bagaimana mereka, terutama kelas satu ,dua, dan tiga, yang tentunya mereka belum stabil alias,masih labil sekali.
Kalo saran saya, bagi santri yang positif ya sudah di kirim ke rumah sakit karena memang pemerintah bertugas tentang itu.
Lalu yang negatif, lanjutkan saja belajarnya, tentu dengan aturan yang berlaaku dalam rangka mencegah penularan dan sebagainya.
Terkait dengan makan dan suplay untuk santri, jalankan saja seperti biasa, yang belanja ya belanja, tapi tetap hati2 dan jalankan sesuai protokol kesehatan.
Emang mau sampe kapan kita begini terus, corona itu belum jelas ujungnya,, kalo kita selalu takut,takut dan takut,, mau sampe kapan??
Nggak,sekolah, nggak ngaji, nggak berjamaah, nggak kerja, nggak beraktifitas, padahal semua itu juga bagian ibadah dalam kehidupan kita.
Sudahlah…yuk kita lillahi taala…tapi tetap jaga kesehatan.
Semoga Allah selalu Sehat dan bahagiakan kita semua .aamiin ya robbal aalamiin.
Wassalam.
Assalaamualaiakum,wrwb
Mohon maaf, ????
Menurut saya :
Memulangkan santri bukan satu2nya solusi, kalo kita bicara virus, maka tidak ada jaminan diluar sana nggak ada virus, justru malah rentan bagi mereka, tapi memang pesantren jadi lebih ringan bebannya.
Orang yang reaktif bukan berarti mereka positif tetapi juga bisa negatif, karena pada sejatinya semua diri kita itu ada virus,
Lalu, ketika santri dipulangkan, mau bagaimana mereka, terutama kelas satu ,dua, dan tiga, yang tentunya mereka belum stabil alias,masih labil sekali.
Kalo saran saya, bagi santri yang positif ya sudah di kirim ke rumah sakit karena memang pemerintah bertugas tentang itu.
Lalu yang negatif, lanjutkan saja belajarnya, tentu dengan aturan yang berlaaku dalam rangka mencegah penularan dan sebagainya.
Terkait dengan makan dan suplay untuk santri, jalankan saja seperti biasa, yang belanja ya belanja, tapi tetap hati2 dan jalankan sesuai protokol kesehatan.
Emang mau sampe kapan kita begini terus, corona itu belum jelas ujungnya,, kalo kita selalu takut,takut dan takut,, mau sampe kapan??
Nggak,sekolah, nggak ngaji, nggak berjamaah, nggak kerja, nggak beraktifitas, padahal semua itu juga bagian ibadah dalam kehidupan kita.
Sudahlah…ayo kita lillahi taala…tapi tetap jaga kesehatan.
Semoga kita semua selalu di berikan kesehatan oleh Allah SWT. Aamiin ya robbal alaamiin.
Wassalam.
Memulangkan santri bukan satu2nya solusi, kalo kita bicara virus, maka tidak ada jaminan diluar sana nggak ada virus, justru malah rentan bagi mereka, tapi memang pesantren jadi lebih ringan bebannya.
Orang yang reaktif bukan berarti mereka positif tetapi juga bisa negatif, karena pada sejatinya semua diri kita itu ada virus,
Lalu, ketika santri dipulangkan, mau bagaimana mereka, terutama kelas satu ,dua, dan tiga, yang tentunya mereka belum stabil alias,masih labil sekali.
Kalo saran saya, bagi santri yang positif ya sudah di kirim ke rumah sakit karena memang pemerintah bertugas tentang itu.
Lalu yang negatif, lanjutkan saja belajarnya, tentu dengan aturan yang berlaaku dalam rangka mencegah penularan dan sebagainya.
Terkait dengan makan dan suplay untuk santri, jalankan saja seperti biasa, yang belanja ya belanja, tapi tetap hati2 dan jalankan sesuai protokol kesehatan.
Emang mau sampe kapan kita begini terus, corona itu belum jelas ujungnya,, kalo kita selalu takut,takut dan takut,, mau sampe kapan??
Nggak,sekolah, nggak ngaji, nggak berjamaah, nggak kerja, nggak beraktifitas, padahal semua itu juga bagian ibadah dalam kehidupan kita.
Sudahlah…yuk kita lillahi taala…tapi tetap jaga kesehatan.
Semoga Allah selalu Sehat dan bahagiakan kita semua .aamiin ya robbal aalamiin.
Wassalam.
D mohon pihak pesantren agar lebih bijaksana dlm mengambil keputusan, tolong libatkan orang tua santri u/ mengambil sebuah keputusan… Setelah para santri d rumahkan, mau gimana..?