DaarulUluumLido.com – Hamdan Maula Zakaria santri angkatan Historia Generation mendapatkan penghargaan umrah dari Pesantren berupa diberangkatkannya untuk melaksanakan ibadah umrah. Penghargaan ini diberikan setelah Hamdan menyelesaikan ujian Tasmi’ Al-Qur’an Bil Ghaib 30 Juz yang dilaksanakan pada tanggal 14-17 April 2022 lalu. Pada saat itu, Hamdan menyelesaikan bacaan Al-Qur’an yang dimulai dari surah Al-Fatihah sampai surah An-Nas tanpa melihat Al-Qur’an dan disaksikan oleh para santri dan orang tua.
Sebelumnya, Khadimul Ma’had Kiai. M. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc., menjanjikan kepada seluruh santri jika ada yang dapat menyelesaikan bacaan 30 Juz tanpa melihat Al-Qur’an, maka Pesantren akan memberangkatkan untuknya umrah sebagai motivasi untuk santri dapat menyelesaikan dan membacakan hafalannya dengan baik dan benar dihadapan santri dan orang tua.
“Barang siapa yang dapat mengikuti Tasmi’ Akbar 30 Juz Bil Ghaib, insyaAllah Pesantren memberikan penghargaan kepadanya untuk diberangkatkan umrah,” tutur Kiai. M. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc.
Tepat pada hari Senin (06/03/23) seluruh dewan guru dan santri dikumpulkan di Masjid untuk mengikuti Walimatus Safar Lil Umrah. Ada 7 orang lainnya yang diberangkatkan umrah pada kesempatan tahun ini selain Hamdan, yaitu:
1. Ust. Ahmad Yunani S.Pd.I
2. Ustzh. Yuriyah S.Pd.
3. Anak ust yunani dan bu yuriyah
4. Bpk. Pepen Supendi
5. Bpk. Samsuh
6. Ust. Hamdan Maula Zakaria (Pengabdian)
7. Ibu dari Ust. Ihsan Muharrik S.Kom.
Ust. Tubagus Bay Amri Hakim, M.Ed menyampaikan bahwa keberangkatan Hamdan untuk melaksanakan ibadah umrah ini, sama saja memberangkatkan seluruh santri untuk ibadah umrah. Mengapa demikian? Karena pasti Hamdan tidak akan berhenti berdoa untuk kita semua agar bisa sama melaksanakan ibadah umrah.
“Dengan diberangkatkannya satu orang (Hamdan) untuk ibadah umrah, sama saja dengan Pesantren memberangkatkan kalian (seluruh santri). Karena pasti Hamdan di sana tidak akan berhenti mendoakan kita semua,” pungkas Ust. Tubagus Bay Amri Hakim, M.Ed.
Semoga ibadah umrah Hamdan Maula Zakaria diterima Allah Swt dan menjadikan umrahnya mabrur.
DaarulUluumLido.com – Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido mengadakan kegiatan seminar tentang beasiswa internasional di Masjid Al-Hadi pada hari Senin (06/02/23). Kegiatan ini merupakan program kerja sama antara pesantren dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Riyadh sebagai bentuk informasi peluang untuk mendapatkan beasiswa kepada guru pengabdian dan santri niha’i atau lainnya yang tertarik untuk melanjutkan pendidikannya di Arab Saudi.
Kegiatan dimulai pukul 20.30 WIB dan dihadiri oleh Khadimul Ma’had, Majelis Kehormatan Asaatidz, Dewan Guru, Guru Pengabdian, dan Santri Niha’i serta menghadirkan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Riyadh, Badrus Sholeh, Ph.D., yang menjadi narasumber pada seminar ini.
Seminar Beasiswa Internasional (Indonesia – Arab Saudi)
Kehadiran Badrus Sholeh, Ph.D disambut baik oleh Kiai. M. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc. selaku Khadimul Ma’had. “Pesantren merasa istimewa dan sangat bersyukur karena biasanya jika kita ingin mendapatkan informasi beasiswa kuliah, kita yang mendatangi langsung Kedubes yang bersangkutan. Tetapi saat ini dengan sangat rendah hati Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Riyadh meluangkan waktunya untuk mengujungi Daarul ‘Uluum Lido untuk berbagi informasi dan kesempatan untuk kami,” tutur Kiai. M. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc.
Melihat latar belakang pendidikan Badrus Sholeh, Ph.D yang telah menempuh pendidikan Sarjana Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (1996), Master of Arts bidang kawasan Asia dari Australian National University (2003), dan Doktor bidang Hubungan Internasional dari Deakin University Melbourne, Australia (2015) atas beasiswa Australian Development Scholarship. Setelah menyelesaikan program doktor, mendapatkan beasiswa State Department Fellowship SUSI Scholar program di Delaware University Amerika Serikat (2017). Hal ini tentu menjadikan ketertarikan tersendiri untuk mencoba mengikuti jejak pendidikan yang telah dilaluinya.
Seminar berlangsung tidak hanya melalui kata-kata, tetapi agar lebih maksimal dalam penyampaian materi, Badrus Sholeh, Ph.D., menyediakan visual berupa power point yang dapat dilihat dan dipahami secara komprehensif oleh para hadirin. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan bahwa “Banyak kampus di Arab Saudi masuk dalam jajaran kampus top dunia. Seperti halnya King Abdul Aziz University, King Fahd University, dan King Saud University. Dari tahun ke tahun, Saudi terus berbenah terhadap kualitas pendidikan mereka. Karenanya, mereka membuka kesempatan beasiswa bagi para pelajar luar negeri.”
Dalam isi materi yang disampaikannya pula tertulis tentang peluang beasiswa untuk S1 sampai dengan S3 serta menjelaskan persyaratan dan bagaimana cara mendapatkan beasiswa tersebut. Selain itu juga dijelaskan apa saja fasilitas yang akan didapat jika mendapatkan beasiswa tersebut, mulai dari uang bulanan, asrama mahasiswa, subsidi makan, transportasi kendaraan menuju kampus, hingga umroh atau haji dan tiket pulang-pergi Arab Saudi – Indonesia.
Badrus Sholeh, Ph.D menyayangkan ternyata fakta di lapangan penyebaran mahasiswa Indonesia di Arab Saudi tidak merata. Alasannya karena sebagian besar pelajar Indonesia lebih memilih Universitas Islam Madinah (UIM) sebagai tempat mereka kuliah. Padahal, ada 20 universitas lain di Saudi yang menawarkan beasiswa. Kampus-kampus tersebut tak hanya fakultas studi Islam saja, tapi ada juga fakultas teknik, sains, matematika, kimia, dan kedokteran yang tak kalah saing dengan universitas ternama di dunia.
“Saya menyayangkan ternyata penyebaran mahasiswa Indonesia di Arab Saudi tidak merata, karena mereka lebih banyak memilih Universitas Islam Madinah. Padahal masih banyak universitas yang dapat menjadi alternatif dan tidak hanya studi Islam saja, ada yang studik teknik, sains, matematika, dan lain sebagainya,” tutur Badrus Sholeh, Ph.D.
Badrus Sholeh, Ph.D., memberikan materi seminar beasiswa internasional
Oleh karena itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Riyadh memiliki tanggung jawab untuk memberikan sosialiasi kepada para pelajar khususnya dari pesantren tentang peluang mendapatkan beasiswa untuk belajar di universitas di Arab Saudi.
Di akhir sesi seminar, perwakilan dari santri niha’i dan guru pengabdian memberikan berbagai macam pertanyaan dan penjelasan lebih lanjut tentang prosedur pendaftaran dengan jalur reguler non-beasiswa, jalur pribadi, hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk dapat berkuliah di Arab Saudi dan lain sebagainya.
Harapan saya, semoga ada dari sekian banyak alumni di Daarul ‘Uluum Lido ada yang mencoba untuk mendaftar kuliah dengan beasiswa di universitias Arab Saudi,” pungkas Badrus Sholeh, Ph.D.
Foto bersama Dewan Guru Daarul ‘Uluum Lido dengan Atdikbud KBRI Riyadh
DaarulUluumLido.com – Alumni angkatan XI (Eleventh) mengadakan acara reuni satu dasawarsa di Pesantren Modern Daarul Uluum Lido pada hari Sabtu (11/06/22). Reuni dalam Kamus Besar Berbasa Indonesia merupakan acara pertemuan kembali (Bekas teman sekolah, kawan seperjuangan, dan sebagainya) setelah berpisah cukup lama. Untuk kesempatan reuni yang diadakan di pesantren saat ini adalah pertemuan setelah 10 tahun lamanya setelah para alumni diwisuda pada tahun 2012 lalu.
Acara reuni ini dihadiri oleh sekitar 96 alumni angkatan XI (Eleventh) serta dihadiri oleh Khadimul Mahad dan jajaran guru dari Majelis Kehormatan Asaatidz (MKA) di Masjid Jami’ Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido pukul 15.30 WIB s.d selesai.
Sebelumnya, para alumni angkatan XI (Eleventh) telah melakukan ziarah ke makam pendiri pesantren, Drs. KH. Ahmad Dimyatidan Nyai Hj. Sa`diyah, BA. di komplek pemakaman pendiri Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido. Hal ini dilakukan selain untuk mengenang dan mendoakan pendiri pesantren tentu juga agar mendapatkan keberkahan atas ilmu serta pengalaman yang sudah didapatkan sejak 10 tahun yang lalu.
Ziarah ke Makam Pendiri Pesantren
Acara dibuka oleh Ust. Andhika Ramadhan, S.Pd yang merupakan salah satu alumni angkatan XI (Eleventh) dan diawali dengan pembacaan surah Al-Fatihah yang dikhususkan kepada pendiri Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido serta mendoakan seluruh dewan guru agar senantiasa diberikan kesehatan, panjang umur, dan kemudahan dalam mentransfer nilai-nilai keilmuan kepada santri.
Selanjutnya, acara dilanjut dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh Ust. Syaiful Bahri. Dalam bacaan Al-Qur’annya, beliau menyampaikan ayat tentang perintah Allah Swt kepada kaum mukmin untuk menjaga persatuan dan kesatuan dan juga perintah untuk berpegang teguh serta berusaha sekuat tenaga agar semuanya saling bantu-membantu untuk menyatu pada tali (agama) Allah agar kamu tidak tergelincir dari agama tersebut. Ayat yang dibacakan ini sangat relevan dan menjadi salah satu alasan yang mendasar untuk diadakannya Reuni Alumni angkatan XI (Eleventh).
Setelah mendengarkan bacaan Al-Qur’an, acara dilanjut dengan laporan kegiatan oleh Ust. Rizky Abdillah, S.Pd selaku Ketua Panitia Acara Reuni Alumni angkatan XI (Eleventh) dalam laporannya beliau menyampaikan tentang hasil kinerja panitia serta alumni dalam melakukan penggalangan dana untuk diberikan sebagai wakaf kepada Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido. Total penggalangan dana yang terkumpul sampai acara ini diselenggarakan berjumlah Rp. 45.520.000 dan akan diberikan dalam bentuk barang dan uang ke pesantren serta bingkisan kepada 37 dewan guru.
“Saya akan melaporkan hasil kinerja panitia serta alumni kurang lebih dalam waktu satu tahun ini melakukan penggalanan dana, sampai tanggal 11 Juni 2022 total dana yang terkumpul senilai Rp. 45.520.000 dan akan diwakafkan sejumlah Rp. 44.520.000 dalam bentuk barang/uang dan juga bingkisan untuk 37 dewan guru,” tutur Ust. Rizky Abdillah, S.Pd. selalu ketua panitia Reuni Satu Dasawarsa
Selanjutnya, Ust. Rizky Abdillah, S.Pd melaporkan jumlah alumni yang hadir mengikuti acara berjumlah 69 orang. “Kami laporkan bahwa pada hari ini jumlah 69 orang alumni hadir pada acara hari ini” jelas Ust. Rizky Abdillah, S.Pd.
Setelah mendengarkan laporan dari Ketua Panitia Acara, acara dilanjut dengan sambutan Ketua Angkatan XI (Eleventh) yang disampaikan oleh Ust. Muhammad Ma’sum, S.Pd dalam sambutannya beliau manyampaikan dua hal. Pertama, ucapan terima kasih kepada dewan guru sudah memberikan izin kepada alumni untuk hadir di pesantren. Kedua, permintaan maaf kepada dewan guru jika kedatangan alumni mengganggu waktu kesibukan, istirahat atau lainnya.
“Saya mewakili rekan-rekan alumni mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya karena sudah dibukakan gerbang pesantren untuk menghadiri acara ini, serta saya mewakili rekan-rekan alumni memohon maaf apabila kehadiran kami mengganggu waktu dewan guru dan terima kasih lagi karena sudah meluangkan waktunya untuk kami,” tutur Ust. Muhammad Ma’sum, S.Pd diacara Reuni Satu Dasawarsa yang dilaksanakan di Masjid Putri.
Simbolis pemberian wakaf dari angkatan XI (Eleventh) kepada Khadimul Mahad oleh Walikelas Ust. H. Dindin Syaripuddin, Lc
Acara dilanjutkan dengan sambutan sekaligus kesan dan pesan dari Khadimul Mahad, Kiai. M. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc dalam penyampaiannya beliau mengatakan, “Dua hal yang disampaikan Nabi Muhammad Saw, ya Allah berkahi yang sering menyambung silaturahim, yaitu diperluaskannya rezeki dan diperpanjangnya umur.”
Reuni Satu Dasawarsa
Kiai. M. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc pun menyampaikan bahwa pertemuan reuni yang diadakan ini adalah kenikmatan batiniyah antara guru bertemu dengan santrinya. Serta rasa syukur kepada Allah Swt karena disisa umur ini bisa dipertemukan kepada santri yang sudah menjadi alumni yang sayang kepada gurunya di pesantren ini.
“Pertemuan yang diadakan ini tidaklah lain adalah kenikmatan batiniyah antara guru bertemu dengan muridnya, kami pun mengucapkan rasa syukur kepada Allah Swt karena disisa umur ini bisa dipertemukan kembali dengan muridnya yang dimana sayang kepada gurunya,” tutur Kiai. M. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc. di acara Reuni Satu Dasawarsa alumni Angkatan 11
Kiai. M. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc
Diakhir sambutannya, beliau mengucapkan terima kasih kepada alumni angkatan XI (Eleventh) dan wakaf yang sudah diberikan serta saran untuk selalu menjaga silaturahmi ini tidak hanya di pesantren saja.
“Terima kasih kepada ahbab angkatan XI (Eleventh) atas kedatangannya ke pesantren dan kami pun dalam acara ini ridha bil ridha jikalau kami ada salahnya dalam mendidik antum. Sambung terus silaturahmi ini dan tidak harus di pesantren,” tutur Kiai. M. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc.
Sambutan lain disampaikan oleh dewan guru yang hadir dalam acara tersebut, antara lain:
Ust. Drs. H. Ahmad Yani, M.Pd.I
Ust. Kasman, S.Pd
Ust. Drs. Sarif Hidayat, M.Si
Ust. H. Ujang Musa, M.Pd
Ust. Abdul Syakur, M.Pd.I
Ust. H. Yalet Nurjalaludin, S.Ag
Acara Reuni Satu Dasawarsa ditutup dengan pembacaan lafadz tahmid “Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin” dan doa oleh Ust. H. Ujang Musa, M.Pd serta dilanjut dengan Mushofahah antara dewan guru dengan para alumni.
DaarulUluumLido.com – Guru Pengabdian angkatan Historia Generation mengikuti kegiatan Workshop Pembekalan Guru Pengabdian Tahun Ajaran 2022/2023 di Pesantren Modern Daarul Uluum Lido pada hari Jumat (17/06/22) s.d Sabtu (18/06/22).
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan yang dihadiri oleh Khadimul Mahad, Majelis Kehormatan Asaatidz (MKA) dan Guru Pengabdian Historia di Gedung Ghifari Lantai 3. Pembacaan lafadz basmallah sebagai tanda bahwa kegiatan ini resmi dibuka, selanjutnya acara dilanjut dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh Ust. Dava Rizky. Setelah mendengarkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, para hadirin dipersilakan berdiri untuk bersama-sama menyanyikan lagu Hymne Oh Pondokku.
Khadimul Mahad, Kiai. M. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc memberikan sambutan dan nasihat kepada guru pengabdian
Selanjutnya, acara dilanjut dengan sambutan sekaligus pemberian nasihat dari Khadimul Mahad, Kiai M. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc., kepada guru pengabdian. Dalam nasihatnya, beliau menyampaikan bahwa, “Penting bagi sebuah lembaga pendidikan ini doktrinisasi sesuatu yang tidak bisa ditoleransi, yaitu visi dan misi dari pendiri pesantren.”
Oleh karenanya, segala program yang dijalankan di pesantren ini harus merujuk kepada visi dan misi. Adapun visi pendiri Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido adalah “Mencetak Ahli Dzikir dan Ahli Fikir” serta dalam mewujudkan visi tersebut setidaknya ada 5 misi pesantren. Selengkapnya mengenai visi dan misi pesantren, klik di sini.
Selanjutnya, Khadimul Mahad berharap kepada guru pengabdian yang baru ini untuk bangga atas capaian yang sekarang didapat. “Antum harus bangga bahwa hari ini antum ditunjuk dan akan dilepas serta disahkan menjadi guru pengabdian,” tutur Kiai. Yazid.
“Mengapa harus bangga? Bangga itu lahir dari lembaga itu sendiri (Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido) karena harus percaya diri bahwa kalian yang ditunjuk menjadi guru pengabdian betul-betul berangkat dari sebuah kepercayaan, berangkat dari sebuah kebanggaan. Guru-guru harus meningkatkan rasa percaya diri bahwa anak didik kita yang kemarin masih menjadi santri, kini ditunjuk menjadi guru dengan usia yang terbilang masih muda,” tutur Kiai. Yazid lebih lanjut.
Diakhir nasihatnya, beliau mengingatkan untuk berhati-hati atas penyakit yang bisa menyebabkan kelalaian, salah satu penyakitnya itu adalah penggunaan smartphone yang tidak sewajarnya. Smartphone yang kalian miliki ini bisa menjadi penyakit jika kalian sendiri tidak bisa mengendalikannya.
“Berhati-hati terhadap penyakit yang mungkin akan terjadi, salah satu cobaan penyakit antum ini adalah smartphone (HP), ia akan menjadi penyakit jika kalian tidak bisa mengendalikannya,” tutur Kiai Yazid.
Kepala Sekretariat Pesantren, Ust. Muhammad Fachrurrazi, S.Pd memberikan materi kepada guru pengabdian
Acara dilanjutkan dengan pemberian materi oleh dewan guru berikut ini:
Ust. Muhammad Fachrurrazi, S.Pd Refleksi: Internalisasi Nilai-nilai Pengabdian dalam Diri
Ust. Affan Afifi, S.H.I Optimalisasi Peran serta Fungsi Guru Pengabdian dalam Bidang Pengajaran
Ust. H. Ujang Musa, M.Pd Fungsi Guru Pengabdian di Bidang Pengasuhan
Usth. Nurhasanah, S.Ag Fungsi Guru Pengabdian di Bidang Pengasuhan
Ust. Rudi Hartono, S.Sos.I., M.I.Kom Menjadi Guru Inspiratif dan Membangun Budaya Literasi
Ust. Tubagus Bay Amri Hakim, M.Ed Wujud Pengembangan Potensi Diri
Kegiatan Workshop Pembekalan Guru Pengabdian Historia ini ditutup pada hari Sabtu (18/06/22) setelah seluruh sesi materi dari dewan guru sudah tersampaikan kepada guru pengabdian.
Dengan pembacaan lafadz tahmid “Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin” serta simbolis penutupan maka kegiatan Workshop Guru Pengabdian Historia resmi ditutup.
Foto Guru Pengabdian Historia (Putra)Foto Guru Pengabdian Historia (Putri)
DaarulUluumLido.com – Khodimul ma’had menghadiri undangan Komunikasi Sosial (Komsos) bersama Korem 061/SK yang membawahi 6 wilayah yaitu Kota dan Kabupaten Bogor, Sukabumi dan Cianjur pada hari Kamis (02/06/22). Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Balai Suryakencana Bogor. Tamu undangan yang hadir terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama di wilayah binaan mulai dari KNPI, PPM, FKUB, MUI, Romo, Pastor dll.
Komunikasi Sosial ini dipimpin langsung oleh Brigjen TNI Rudy Saladin, M.A selaku Komandan Korem 061/SK. Beliau melaporkan tentang hal apa saja yang telah dilakukannya selama tiga bulan ke belakang. Mulai dari tugas pengamanan VVIP untuk presiden dan seluruh kegiatannya, mengingat beliau tinggal di Istana Bogor yang mana daerah tersebut masuk dalam wilayah pengawasan DANREM 061/SK. Kegiatan selanjutnya yang sudah dilakukan adalah ikut mengawasi ketertiban masyarakat dalam demonstrasi. Tak hanya itu, beliau dan jajarannya pun ikut terjun langsung mengatasai masalah covid-19 dan vaksinasinya sampai kepada masalah kenaikan harga minyak goreng.
Brigjen TNI Rudy Saladin, M.A memberikan sambutan pada Komunikasi Sosial Korem 061/SK
Selanjutnya Brigjen TNI Rudi Saladin, M.A menyampaikan bahwa kegiatan komunikasi sosial kali ini yaitu untuk memupuk kepedulian sosial dan membangun sinergi yang kuat serta menjalin hubungan lintas generasi sekaligus mempererat tali persaudaraan atau tali silaturahmi antara TNI dengan Elemen masyarakat, di mana silaturahmi adalah suatu kegiatan yang perlu dilakukan. Kemudian lanjutnya bahwa saat ini peran dari Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan tokoh Pemuda tentunya sangatlah penting, di mana perlu adanya keteladanan dari para tokoh tersebut untuk berpihak kepada kemajuan Masyarakat.
”Perlu kita ketahui bahwa saat ini intervensi yang datang dari dalam maupun dari luar yang sangat serius yaitu berupa ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa yang diakibatkan oleh beberapa hal diantaranya rendahnya wawasan kebangsaan dan nilai patriotisme yang menurun.” Brigjen TNI Rudi Saladin, M.A Korem 061/Sk
”Perlu kita ketahui bahwa saat ini intervensi yang datang dari dalam maupun dari luar yang sangat serius yaitu berupa ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa yang diakibatkan oleh beberapa hal diantaranya rendahnya wawasan kebangsaan dan nilai patriotisme yang menurun. Jika kondisi ini tidak segera ditanggapi dan diantisipasi maka bukan tidak mungkin NKRI akan mendapat masalah yang sangat besar, untuk itu silaturahmi harus tetap dijaga dan forum silaturahmi harus menjadi forum tukar informasi, menyamakan persepsi dalam pola pikir, cara pandang dan cara bertindak dalam mengatasi keamanan, ketertiban dan stabilitas wilayah yang menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa. Dan melalui kesempatan ini saya mengajak kepada seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang hadir untuk bersama-sama menjaga kondusifitas dan keamanan di wilayah Korem 061/Sk yang selama ini telah terjaga dengan baik. Mari kita bersama-sama menjaga komunikasi antar sesama dan mengutamakan musyawarah di mana hal tersebut tentunya untuk menjaga persatuan, keamanan dan keutuhan NKRI serta tetap saling menghargai dan saling menghormati perbedaan pandangan di antara kita semua,” tutur Brigjen TNI Rudi Saladin, M.A. dalam sambutannya.
Setelah rehat sejenak, acara dilanjutkan dengan dialog interaktif antar hadirin. Tema yang diangkat mengenai Implementasi semboyan “Bhineka Tunggal Ika” dalam kehidupan sehari- hari. Dialog diikuti dengan antusias yg tinggi dari hadirin, hal itu dibuktikan dengan banyaknya dari mereka yang memberikan ide, gagasan, serta pertanyaan. beberapa hal yanh dihasilkan dari dialog tersebut ialah:
Merawat persatuan dalam perbedaan merupakan satu keharusan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang tentram
Dibutuhkan sinergi yang berkesinambungan antara TNI dan para tokoh agama yang keduanya merupakan pengayom masyarkat.
Senantiasa selalu mempelajari sejarah bangsa agar menumbuhkan kecintaan terhadapnya.
Problematika bangsa seperti korupsi, radikalisme dan narkotika perlu menjadi atensi bersama, karena hal tersebut tidak mengenal suku, agama, atau ras.
Setelah kurang lebih satu setengah jam dialog interaktif, pada pukul 11.30 WIB acara ditutup lalu diakhiri dengan makan siang dan ramah tamah. Sebelum meninggalkan aula, pihak KOREM 061/SK memberikan bingkisan kepada seluruh tamu undangan yang hadir dan tak lupa mengucapkan terimakasih atas kehadirannya.
Khadimul Mahad Menghadiri Komunikasi Sosial Bersama Korem 061/SKKhadimul Mahad Menghadiri Komunikasi Sosial Bersama Korem 061/SK