Aula Siti Hajar kembali menjadi tempat kreativitas para santri. Dalam dua hari ini tanggal 12 – 13 September, digelar workshop literasi “One Santri One Book Season 2,” di mana para santri Daarul Uluum Lido berkesempatan menulis buku dengan rujukan khusus ke naskah kuno Serat Widyatama. Naskah ini tidak hanya berisi sejarah kerajaan Islam tetapi juga menggambarkan kebesaran Kerajaan Mataram, ditulis dengan tinta khusus yang memberikan nuansa yang sakral.
Kesempatan ini (One Santri One Book) sangat istimewa dan merupakan ilmu yang langka, karena santri dapat langsung berinteraksi dengan naskah asli.
Para peserta dibagi menjadi tujuh kelompok, masing-masing diberi tugas menulis dengan tema seputar Serat Widyatama, baik dari segi sejarah, agama, cerita rakyat, maupun pelajaran yang terkandung dalam naskah tersebut. Kyai Yazid menyampaikan bahwa kesempatan ini sangat istimewa dan merupakan ilmu yang langka, karena santri dapat langsung berinteraksi dengan naskah asli. Beliau juga menekankan agar para santri memanfaatkan momen ini sebagai motivasi untuk berkembang dalam dunia penulisan.
Dipandu oleh Muhammad Rangga Erik Kusuma, atau yang akrab disapa Pa Erik, seorang ahli literasi, workshop ini menawarkan pengalaman unik bagi para santri. Pa Erik menjelaskan bagaimana para santri akan membaca dan memahami Serat Widyatama sebelum menuliskannya kembali dalam bentuk yang mereka kembangkan. Dalam prosesnya, para santri diajarkan keterampilan mengidentifikasi aksara kuno dan memahami konteks teks, mulai dari penanggalan hingga peran-peran tokoh seperti antagonis, protagonis, dan tritagonis.
One Santri One Book ini bertujuan mendorong para santri berkontribusi, tidak hanya melalui mimbar ceramah tetapi juga lewat buku yang menginspirasi. Bagaimana, seru bukan? Ikuti terus jejak langkah penulisan santri kami dan lihat bagaimana mereka menghidupkan sejarah dengan tulisan!
Red: Akbar