
LIDO– Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido menyelenggarakan Ambassador Pathway Series: Russia pada Sabtu (15/11). Kegiatan diplomasi ini menghadirkan Duta Besar Federasi Rusia untuk Republik Indonesia, His Excellency Sergei Gennadievich Tolchenov, sebagai tamu kehormatan. Program ini menjadi langkah strategis pesantren dalam membuka akses studi internasional dan memperluas wawasan global para santri.

Rangkaian penyambutan dimulai sejak kedatangan Dubes Rusia di area Siti Hajar. Prosesi diawali dengan pengalungan sorban, dilanjutkan dengan pengenalan delegasi pesantren dan Kedutaan Besar Rusia, serta pengisian buku tamu bersama Khadimul Ma’had. Setelah itu, digelar sesi foto bersama di tangga Siti Hajar dengan perwakilan pesantren, delegasi Rusia, dan OIC Youth Indonesia.

Sepanjang perjalanan menuju Aula Multazam, rombongan diiringi lantunan hadrah dan barisan santri yang membawa bendera Indonesia dan Rusia, menghadirkan suasana penyambutan yang khidmat.

Acara dibuka dengan tilawah Al-Qur’an dan pembacaan doa oleh Ustadz Mohammad Affan Afifi, S.H.I., dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, lagu kebangsaan Rusia, serta Hymne Pesantren “Oh Pondokku.” Pada sesi pembuka tersebut turut ditampilkan tari tradisional oleh para santriwati Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido.

Presiden OIC Youth Indonesia, Astrid Nadya Rizkita, membuka kegiatan dengan menyoroti peran pesantren sebagai ruang lahirnya disiplin dan mimpi para santri.
“Today I am home to Bogor, to this pesantren where the sacred ground in which dreams meet discipline,” ujarnya.
Astrid juga menegaskan visi OIC Youth Indonesia dalam memperkuat kapasitas pemuda melalui diplomasi global. Dalam konteks kerja sama pendidikan, ia menilai Rusia sebagai mitra strategis.
“Russia is also an academic superpower with numerous universities, scholarships, and fields of study which Indonesia also needs,” tegasnya.
Ia menutup sambutan dengan dorongan bagi para santri untuk tidak takut bermimpi besar dan menembus peradaban global.
“Dear students… we dream in English and Arabic, and one day you should study in Russian. Your Indonesian identity will travel with you to Moscow, to Kazan, to St. Petersburg.”

Khadimul Ma’had Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido, Kyai Mohammad Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc., menyampaikan sambutan selamat datang sekaligus menegaskan kembali jati diri pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tertua dan otentik di Nusantara.
“Pondok pesantren adalah buah tradisi lembaga pendidikan Islam tertua di bumi Nusantara dan menjadi ciri khas lembaga pendidikan yang asli dan otentik,” ungkapnya.
Beliau menjelaskan bagaimana pesantren terus beradaptasi dengan modernitas, memadukan kurikulum umum dan agama untuk menjawab tantangan zaman.
Dua usulan kerja sama diajukan kepada Kedutaan Besar Rusia: pembentukan Klub Rusia Santri dan pendirian Pusat Kajian Rusia sebagai ruang literasi bahasa dan budaya.

Setelah menyampaikan sambutan, Kyai Yazid secara resmi membuka kegiatan Ambassador Pathway dengan pemukulan gong, disambut tepuk tangan para santri dan tamu undangan.

Acara dilanjutkan dengan sesi dialog yang dimoderatori oleh Ust. Mohammad Faizin Zuhri, Lc. Dalam pemaparannya, Dubes Rusia HE Sergei G. Tolchenov menekankan eratnya hubungan bilateral Indonesia–Rusia.
“I’m feeling very comfortable here. This reflects the good relationship between Russia and Indonesia from the very beginning,” ujarnya.
Beliau juga mengumumkan peningkatan kuota beasiswa pemerintah Rusia dari 250 menjadi 300 penerima, termasuk peluang studi teknis dan teknologi.
Menjawab pertanyaan dari peserta tentang kebutuhan tenaga ahli di Rusia, ia menjelaskan:
“They are looking mostly for technical specialities. They need engineers in construction, in mining.”
Terkait teknologi nuklir, ia menyebut bahwa ROSATOM menyediakan 20 beasiswa khusus bagi pelajar Indonesia.
Beliau menegaskan bahwa keberhasilan studi tidak hanya bergantung pada sistem pendidikan, tetapi pada pribadi pelajar dan gurunya.
“It does not depend on the system of education… but what students get depends on two persons: himself and his teacher.”

Sesi dialog ditutup dengan penyerahan cenderamata dari pesantren untuk Dubes Rusia. Setelah itu, seluruh santri mengikuti foto bersama di Aula Multazam, menandai berakhirnya kegiatan utama pada pagi hingga siang hari.

Pada pukul 13.30 WIB, acara dilanjutkan dengan Alumni Talk yang menghadirkan M. Indre Wanof, S.M., M.M., seorang profesional muda Indonesia yang menempuh pendidikan magister di Moscow State University of Technology “STANKIN”. Ia berhasil meraih gelar Master of Technology Management, serta dinobatkan sebagai Student of the Year 2023 dan peraih Russian Government Scholarship, salah satu penghargaan prestisius dari Pemerintah Rusia bagi mahasiswa internasional berprestasi.
Dalam paparannya, Indre berbagi pengalaman studi di Rusia, peluang beasiswa, hingga tantangan dunia kerja teknis dan teknologi global. Ia mendorong santri untuk memupuk keberanian, memperluas jejaring internasional, dan memanfaatkan peluang pendidikan luar negeri sebagai jalan kontribusi bagi bangsa.
Kegiatan Ambassador Pathway Series: Russia diharapkan membuka cakrawala baru bagi para santri dalam memahami peluang pendidikan, karier, dan diplomasi global. Program ini rencananya akan dilanjutkan kembali minggu depan, dengan menghadirkan Duta Besar Malaysia dan Duta Besar RepublikTurkiye.

Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido menegaskan komitmennya untuk terus menghubungkan santri dengan dunia internasional, sekaligus memperkuat posisi pesantren dalam percaturan pendidikan dan karir global.(red: Silah)
