Selepas Maghrib pada tanggal 23 Agustus, suasana di Masjid Al Hadi Putra berubah menjadi lebih istimewa daripada biasanya. Jamaah yang biasanya terbagi antara masjid putra di putra  atas untuk putra masjid putri untuk putri kali ini berkumpul bersama dalam satu majelis yang penuh rasa syukur. Setelah shalat Maghrib yang dilakukan secara berjamaah oleh jamaah putra dan putri, pembacaan Dzikir Nailul Khoiraat digelar, dipimpin langsung oleh Kyai Yazid Dimyati S.Th.I LC.

Dalam kesempatan tersebut, Kyai Yazid menjelaskan pentingnya Hadroh sebagai bagian dari dzikir. Beliau menjelaskan bahwa Hadroh berasal dari thoriqoh shufiyah, sebuah jalan spiritual dalam Islam yang menekankan penyucian jiwa dan kedekatan kepada Allah SWT melalui amalan-amalan tertentu, termasuk dzikir. “Hadroh bukan sekadar musik atau nyanyian, tapi ia adalah dzikir. Setiap nada yang dilantunkan adalah pujian dan ingatan kepada Allah,” ujar Kyai Yazid dalam tausiyahnya.

“Dzikir ini adalah benteng kita, yang InsyaAllah akan melindungi kita dari segala marabahaya,”

Tidak hanya itu, Kyai Yazid juga menyampaikan amanat penting kepada seluruh jamaah. Beliau menganjurkan agar setiap selesai wirid shalat , jamaah membiasakan diri untuk membaca Hizb Hishnul Hashin setelah wirid shalat. “Dzikir ini adalah benteng kita, yang InsyaAllah akan melindungi kita dari segala marabahaya,” pesan beliau dengan penuh semangat.

Mengakhiri acara, Kyai Yazid memberikan motivasi kepada jamaah untuk terus memperkuat ibadah dan dzikir dalam kehidupan sehari-hari. 

Majelis yang berlangsung dengan penuh kedamaian ini mengingatkan kita semua akan pentingnya memperkokoh hubungan dengan Allah SWT melalui dzikir dan ibadah. Pesan dan amanat yang disampaikan oleh Kyai Yazid hendaknya menjadi dorongan kuat bagi kita untuk senantiasa memperdalam ketakwaan, menjadikan setiap dzikir sebagai langkah menuju kehidupan yang lebih bermakna dan penuh berkah.”

Red : @trisnajayaa_24 / Almahad