Bogor – Aula Multazam Pesantren Daarul Uluum Lido menjadi saksi bisu pelaksanaan Dauroh Ilmiah yang berlangsung selama dua hari, 17-18 Februari 2025. Seluruh santri dan asatidz (guru) dari berbagai tingkatan usia, mulai dari yang muda hingga dewasa, antusias mengikuti kegiatan ini. Dauroh Ilmiah ini diisi dengan kajian kitab “Sirajul Munir fii Maqomati Sayyidil Mursalin shalallahu alaihi wassalam”.
Dauroh Ilmiah diawali dengan pembacaan kitab “Nailul Khoirot” yang dipimpin oleh Syaikh Maulana ‘Ala Musthafa Naimah, seorang ulama terkemuka dari Mesir, dan Khodim Almahad Kyai Muhammad Yazid Dimyati S.Th.i.,Lc. Lantunan ayat suci dan alunan hadroh dari grup pesantren menambah khidmat suasana Dauroh Ilmiah ini.
Pada hari kedua Dauroh Ilmiah, para peserta diajak untuk mendalami kitab “Sirajul Munir” yang dikarang oleh guru dari Syaikh Maulana, yaitu Syekh ‘Abdussalam ‘Ali Syita. Kitab ini membahas 49 sifat lemah lembut yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW. Syaikh Maulana ‘Ala dengan penuh semangat menjelaskan makna dari setiap sifat, mengajak seluruh peserta Dauroh Ilmiah untuk meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.
“Sejatinya, setiap muslim itu harus bersikap dan bergaul dengan lemah lembut,” tutur Syaikh Maulana Ala dalam kajian kitabnya. Beliau juga menyampaikan pesan salam dari gurunya, Syaikh Abdussalam ‘Ali Syita, kepada Kyai Yazid Dimyati dan seluruh santri Daarul Uluum Lido. Kyai Yazid Dimyati merasa sangat terhormat dan terharu atas perhatian yang diberikan oleh guru besar tersebut. Dauroh Ilmiah ini diakhiri dengan doa bersama dan sesi foto bersama antara para asatidz dan Maulana ‘Ala. Setelah acara ini, beliau melanjutkan perjalanan dakwahnya ke daerah lain. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang ajaran Islam dan menumbuhkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW bagi seluruh peserta Dauroh Ilmiah.
(red: @azafiarha_)





