DaarulUluumLido.com – Pesantren Modern Daarul Uluum Lido menggelar acara حفلة التخرج للدفعة الواحدة والعشرين (Wisuda Santri Angkatan XXI) pada hari Rabu (20/04/22) di Aula Multazam. Wisuda ini dilaksanakan setelah rangkaian ujian nihai selesai, sebelumnya banyak ujian yang telah dilalui oleh wisudawan/wisudawati. Seperti, ujian tulis, ujian lisan, hafalan 12 surah, karya tulis ilmiah, fathul kutub, amaliyah tadris, dan ujian lainnya.
Ketua Yayasan Salsabila Lido, Ust. Affan Afifi, S.H.I. Dalam sambutannya beliau menyampaikan, “Terdapat nilai Historis dalam pelaksanaan Wisuda Santri Akhir tahun ini, yaitu dilaksanakannya di bulan Ramadan.”
Wisuda Santri ini dihadiri oleh dewan guru, wali wisudawan/wisudawati, serta wisudawan/wisudawati yang berjumlah 285 orang. Acara yang dimulai pukul 07.30 WIB dipimpin oleh pembawa acara dari pengurus Himpunan Santri Daarul Uluum Lido (HISADA) yang bernama Adrian dan Salwa dengan diawali prosesi memasuki ruang wisuda oleh Pimpinan Pesantren, Ketua Yayasan, Majelis Kehormatan Asaatidz, Kepala Madrasah beserta wisudawati/wisudawati. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Oh Pondokku.
Acara dilanjut dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Alipah Zuhayati beserta sari tilawah oleh Fauziah, keduanya merupakan wisudawati angkatan XXI (Historia Generation). Selanjutnya, penyampaian sambutan oleh Ketua Yayasan Salsabila Lido, Ust. Affan Afifi, S.H.I. Dalam sambutannya beliau menyampaikan, “Terdapat nilai Historis dalam pelaksanaan Wisuda Santri Akhir tahun ini, yaitu dilaksanakannya di bulan Ramadan.” Sebagaimana pelaksanaan Wisuda Santri Akhir Angkatan XXI bertepatan dengan bulan Ramadan yang tepatnya tanggal 18 Ramadan 1443 H. Hal ini membuat nilai historis tersendiri yang nanti tidak akan pernah dilupakan oleh wisudawan/wisudawati.
Selanjutnya, Ust. Muhammad Affan Afifi, S.H.I., menceritakan tentang salah satu tradisi pesantren yaitu mengadakan ceremonial wisuda santri seperti yang saat ini sedang bersama-sama dilakukan. Pelaksanaan wisuda secara resmi ini sudah dilakukan sejak zaman pendiri pesantren yaitu (Alm) Drs. KH. Ahmad Dimyati. “Sudah menjadi sunnah pesantren, tradisi pesantren bahwa prosesi ceremonial wisuda sejak awal mula pesantren dirintis oleh pendiri pesantren,” tutur Ust. Affan Afifi, S.H.I.
Diakhir sambutannya, beliau mengucapkan terima kasih kepada wali wisudawan / wisudawati yang sudah menitipkan anak-anaknya untuk belajar kurang lebih 4 dan 6 tahun dan memberikan pesan kepada wisudawan/wisudawati untuk tidak pernah merasa puas atas capaian yang sudah didapat serta senantiasa dalam mewujudkan visi dan misi pesantren yaitu “Mencetak Ahli Zikir dan Ahli Fikir” dalam arti jangan pernah kosongkan hatimu dari zikir-Nya dan jangan kosongkan akalmu dari fikir-Nya.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Bapak Suherman, S.E., selaku Kepala Desa Ciburuy, dalam sambutannya beliau menyampaikan, “Pemerintahan Desa Ciburuy mengucapkan selamat atas diwisudanya 285 santri pada hari ini, saya percaya bahwa alumni Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido memahami tentang zikir dan juga fikir, berbeda dengan sekolah umum yang mungkin hanya memahami tentang fikirnya saja.”
Acara selanjutnya, pidato perpisahan 3 bahasa dari perwakilan wisudawan / wisudawati oleh Muhammad Dzikri Fatihatul A. (Bahasa Indonesia) Alifia Syauqillah Arrahman (Bahasa Inggris), Ahmad Kholiq (Bahasa Arab). Setelahnya adalah acara yang sangat dinanti oleh wisudawan/wisudawati yaitu pembacaan Surat Keputusan Pimpinan dan Pengasuh Pesantren Tentang Penetepan Kelulusan Kelas Akhir TMI Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido yang dibacakan oleh Ust. Azhari Muchtar, S.Ag.
Berikut rincian hasil yudisium angkatan XXI (Historia Generation):
Mumtaz : 3 orang
Jayyid Jiddan : 34 orang
Jayyid : 21 orang
Maqbul : 136 orang
Dho’if : 91 orang
Setelah pembacaan Surat Keputusan selesai dan 285 wisudawan/wisudawati sudah diwisuda oleh Kiai. M. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc. Selanjutnya adalah pembacaan Janji Alumni yang dipimpin dari perwakilan wisudawan yaitu Muhammad Rafli.
Acara selanjutnya adalah Khutbatul Wada’ yang disampaikan oleh Pimpinan dan Pengasuh Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido, Kiai. M. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc. mengawali rasa syukur dan nikmat beliau menyampaikan bahwa angkatan yang diwisuda saat ini berbeda dengan tahun sebelumnya, ada nilai yang kurang tetapi ada juga kelebihannya karena ujian santri akhir tahun ini adalah hasil murni yang diselesaikan dengan metode tulis manual sehingga berbeda dengan beberapa tahun lalu dengan menggunakan metode Computer Based Test (CBT) yang tipe soalnya pilihan ganda.
“Sebaik-baiknya yang mendapatkan yudisium mumtaz atau dhoif sekalipun adalah hasil murni ujian secara komprehensif dengan metode tahriri, bukan lagi ujian menggunakan metode CBT yang jenis soalnya adalah piligan ganda. Sehingga hari ini baik yang memperoleh dhoif paling bawah atau mumtaz paling atas itu memiliki nilai lebih dari dua angkatan atau lebih sebelumnya,” tutur Kiai. M. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc.
Selanjutnya, Kiai. M. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc., menyampaikan kepada wali wisudawan/wisudawati mengenai selesainya masa belajar anak-anaknya di pesantren serta mengembalikan hak asuhnya ke pangkuan bapak/ibu wali wisudawan/wisudawati. “Kami (pesantren) telah diberi kepercayaan untuk mendidik anak bapak/ibu maka hari ini wisuda dan ini kami melepaskan kembali hak asuhnya ke pangkuan bapak/ibu sekalian,” tutur Kiai. M. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc. lebih lanjut.”
Terdapat kata kunci kesuksesan sebagaimana Allah Swt firmankan di dalam Al-Quran pada surah Al-Baqarah ayat 218:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dua kata kunci dalam ayat di atas adalah هَاجَرُوا (berhijrah) dan وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ (berjihad di jalan Allah). “Allah Swt selalu menggandeng kata جاهد dengan هاجر dengan maksud jika ingin dinilai sukses, ingin mendapatkan sebuah hidayah dan kemudahan maka lakukan dengan berjihad, tetapi jika hanya berjihad tidak akan pernah ada nilai jika tidak pernah berhijrah. Hijrah di sini adalah meninggalkan apa yang kalian sukai,” jelas Kiai. M. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc.
Di akhir penutupan Khutbatul Wada’ beliau menyampaikan permohonan maaf atas segala kekhilafan yang sengaja diperbuat, hak-hak yang dimakan secara sengaja atau pun tidak, dan ucapan terima kasih telah memilih Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido sebagai muaranya anak bapak/ibu dalam mencari ilmu.
Selanjutnya, pesantren memberikan penghargaan kepada wisudawan/wisudawati berprestasi, berikut adalah daftar nama dan prestasi yang diraih:
No. | Nama | L/P | Orangtua /Wali | Asal Daerah | Prestasi |
---|
Acara ditutup dengan pembacaan lafadz hamdallah dan doa yang dipimpin oleh Ust. Yalet Nurjalaludin, S.Ag.
Pewarta: Fakhri Putra Tanoto