Lido – Panel diskusi bertajuk “Youth Empowerment in the Islamic World through Strengthening Islamic Boarding School Students” diselenggarakan di Aula Multazam Pesantren Daarul ‘Uluum Lido pada Sabtu, 27 September 2025 Diplomat Masa Depan.
Acara yang dihadiri seluruh santri dan dewan guru TMI maupun Tahfizh ini menghadirkan Dr. Muhammad Hazimeh (Direktur Pendidikan dan Pelatihan ICYF) dan Ms. Astrid Nadya Rizqita (Presiden OIC Youth Indonesia) sebagai pembicara utama.

Dr. Hazimeh menegaskan bahwa santri adalah tulang punggung peradaban Islam yang tidak hanya ditempa ilmu agama, tetapi juga karakter, disiplin, dan tanggung jawab sosial. “Wajah-wajah kalian adalah wajah penuh cahaya. Kalian adalah kebaikan hari ini sekaligus harapan masa depan,” ungkapnya kepada para santri, menekankan pentingnya membangun karakter dan kepribadian yang membedakan santri dari generasi lainnya.
Ms. Astrid Nadya Rizqita mengingatkan bahwa setiap individu, termasuk santri, sejatinya adalah “aktor diplomasi” di era global. “Jangan menunggu menjadi pejabat untuk mulai berdiplomasi. Mulailah dari diri sendiri, dari lingkungan sekitar, dengan membawa nilai perdamaian, keadilan, dan solidaritas,” tegas Presiden OIC Youth Indonesia ini, sambil mengajak santri memahami peran strategis mereka sebagai jembatan peradaban.

Acara yang diselenggarakan bagian Diplomasi dan Kemitraan Pesantren ini bertujuan memperluas relasi internasional dan membuka wawasan karir yang lebih luas bagi santri. Lembaga pesantren berkomitmen mendukung melalui program MoIC, dan forum ICYF, dan menegaskan bahwa santri bukan hanya penjaga tradisi tetapi juga motor penggerak perubahan dunia Islam. red:silah