DaarulUluumLido.com – 30 wisudawan/wisudawati Pesantren Tahfizh Al-Quran Daarul Uluum Lido diwisuda pada hari Minggu (17/04/22). Wisuda ini dilakukan setelah melaksanakan Tasmi Akbar selama 4 hari, selengkapnya baca di sini.

Wisudawan Tasmi Akbar | Historia Generation

blank

Wisudawati Tasmi Akbar | Historia Generation

Wisuda Tasmi Akbar dihadiri oleh dewan guru, seluruh santri, serta wali wisudawan/wisudawati secara tatap muka di Pesantren Tahfizh Al-Quran Daarul ‘Uluum Lido. Acara yang dimulai pukul 07.00 WIB dipimpin oleh pembawa acara dari perwakilan santri atas nama M. Dzikry Adly dan Refa Nagita yang diawali dengan pembacaan beberapa surah terakhir dalam Al-Quran pada juz 30 oleh wisudawan/wisudawati sebagai tanda akhir bacaan dari Tasmi Akbar. Selanjutnya pembacaan Ijazah Sanad Kitab Tuhfatul Athfal (Kitab Ilmu Tajwid) oleh Ust. Ahmad Muhafiz, Lc., ada 19 wisudawan/wisudawati yang mendapatkan ijazah kitab ini yang sanadnya bersambung langsung kepada pengarang kitabnya.

Acara dilanjut dengan pembacaan ayat suci Al-Quran yang dibacakan oleh perwakilan santri atas nama Anugrah Arafah dan Sofwatul Widad. Setelahnya menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Oh Pondokku, dan Mars Daarul ‘Uluum Lido secara bersama-sama yang dipimpin oleh dirigen dari perwakilan santri atas nama Zaskia Fatimatuzzahra.

blank

Sambutan Pimpinan Pesantren, Kiai. M. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc.

Hadir dan memberi sambutan dalam Wisuda Tasmi Akbar ini Kiai. M. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc., selaku Pimpinan Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido. Dalam penyambutannya Kiai. M. Yazid Dimyati menyampaikan, “Wisuda ini selain mendapatkan keberkahan dari Al-Quran, mendapatkan pula keberkahan bulan Ramadan karena wisuda kali ini dilakukan di tengah-tengah ibadah puasa Ramadan.”

Selanjutnya, Kiai. M. Yazid Dimyati menyampaikan bahwa wisuda Tasmi Akbar ini merupakan wisuda yang melaporkan kepada bapak/ibu wali santri terkait pendidikan dan pengasuhan yang dikhususkan kepada capaian hafalan Al-Quran yang sudah didapat sehingga berbeda dengan agenda wisuda yang nanti akan dilaksanakan 3 hari kemudian pada hari Rabu, 20 April 2022 mengenai wisuda dirasah di Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido (Kampus 1) yang nantinya khusus wisudawan/wisudawati mendapati dua ijazah.

“Wisuda saat ini disebut wisuda Tasmi Akbar berbeda dengan yang nanti dilaksanakan di Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido, sehingga ini kelebihan untuk 30 wisudawan/wisudawati karena mendapatkan dua ijazah. Pertama ijazah Tasmi Akbar, kedua Ijazah di Pesantren Pusat (TMI),” tutur Kiai. M. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc.

Kemudian acara dilanjut dengan prosesi wisuda yang dipimpin oleh Ust. Juju Juhara, setiap nama wisudawan/wisudawati yang disebutkan beserta yudisiumnya dalam lampiran Surat Keputusan Direktur Mahad Tahfizh maju ke panggung dan dilakukan wisuda oleh Direktur Mahad Tahfizh, Ust. Tubagus Bay Amri Hakim, M.Ed., dan Usth. Desi Maziyah, S.E.

Lihat hasil yudisium Tasmi Akbar di sini.

blank

Hamdan Maula Zakaria Peraih Yudisium Mumtaz Bi Syarof

Acara selanjutnya adalah pembacaan janji alumni yang dipimpin oleh wisudawan Syauqi Fathul Haq dan diikuti oleh segenap wisudawan/wisudawati lainnya. Setelahnya, acara penyematan mahkota kepada orang tua wisudawan/wisudawati yang diiringi oleh pembacaan puisi serta musik instrumental menjadikan suasana lebih mengharukan. Suara tangisan dan cucuran air mata wali wisudawan/wisudawati keluar setelah mahkota disematkan oleh putra-putrinya. Para hadirin yang melihatnya secara langsung atau melalui kanal YouTube Pesantren merasakan hal yang sama, rasa bangga turut hadir atas capaian yang telah dilalui oleh wisudawan/wisudawati.

blank

Khutbatul Wada’ Direktur Mahad Tahfizh, Ust. Tubagus Bay Amri Hakim, M.Ed

Kemudian acara dilanjut dengan Khutbatul Wada oleh Direktur Mahad Tahfizh, Ust. Tubagus Bay Amri Hakim, M.Ed., beliau membacakan surah Al-Jumu’ah ayat 2:

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

Artinya: Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.

Pada ayat tersebut setidaknya ada tiga pondasi visi dan misi Allah Swt saat mengutus Rasulullah Saw menjadi penerima wahyu Al-Quran:

  1. Kalimat يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ (yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka), saat Allah Swt turunkan wahyu kepada Rasulullah, Rasulullah bertugas membacakan ayat-ayat Allah kepada ummiyun yaitu orang-orang (bangsa arab) jahiliyyah.
  2. Kalimat وَيُزَكِّيهِمْ (mensucikan mereka), Rasulullah bertugas membersihkan jiwa mereka dari kekafiran dan kekufuran, menyucikan mereka secara aqidah dan syariah yang Allah Swt ajarkan dan tunjukkan serta menghiasi mereka dengan akhlak yang baik dan indah hingga membangun peradaban yang beprikemanusiaan.
  3. Kalimat وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ (mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah), Rasulullah bertugas mengajarkan Al-Quran kepada bangsa Arab saat itu, baik secara bacaan atau pengalaman, secara harfiah dan tafsirnya, secara konteks dan konten agar mereka memiliki tuntunan dan menjalani kehidupan dengan menjadikan Al-Quran sebagai pedoman.

Dalam interpretasi ayat di atas, dapat diimplementasikan oleh santri Pesantren Tahfizh Al-Quran Daarul ‘Uluum Lido dalam visi dan misi ketika sudah Allah Swt pilih menjadi penghafal Al-Quran, diantaranya:

  1. Kalimat يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ, seorang santri senantiasa membaca Al-Quran.
  2. Kalimat وَيُزَكِّيهِمْ, seorang santri harus memiliki jiwa yang bersih agar mampu menuntun masyarakat kepada jalan aqidah dan syariah yang benar.
  3. Kalimat وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَة, seorang santri selain wajib menuntut ilmu ia juga memiliki tugas di masyarakat untuk menyampaikan apa yang telah dipelajari, membimbing dan membina masyarakat agar mereka memiliki tuntutan dalam menjalani kehidupan dengan menjadikan Al-Quran sebagai pedoman.

Acara ditutup dengan pembacaan doa dan surah Al-Fatihah yang dikhususkan untuk pendiri Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido oleh Ust. Drs. H. Ahmad Yani, M.Pd.I.

blank

Foto Bersama Pimpinan Pesantren, Majelis kehormatan Asaatidz dan Wisudawan/Wisudawati

blank

Foto Bersama Dewan Guru Dengan Wisudawan/Wisudawati

 

Pewarta: Fakhri Putra Tanoto