Kiai M. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc. selaku Khadimul Mahad Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido memberikan sambutan dan pengantar pada kegiatan Silaturahmi Digital Ikada 3 Benua 1 Muara, Sabtu (23/10/2021). Terdapat 3 hal yang disampaikan beliau dalam kegiatan tersebut, hal ini sesuai dengan informasi yang perlu diketahui oleh para alumni berdasarkan visi, misi, dan orientasi pesantren serta almarhum pendiri Drs. KH. Ahmad Dimyati terhadap alumninya.

1. Mulai pertahun 2021 dan seterusnya segala hal kebijakan pesantren dikembalikan kepada satu bagan pimpinan yaitu Khadimul Mahad. Pada turunan struktur ini ke bawahnya ada direktur-direktur seperti Direktur Pengajaran TMI, Direktur Tahfizh, Direktur Pengasuhan, Direktur Litbang, Direktur Sarana Prasarana, dan lain-lain yang selengkapnya nanti bisa dicek di website www.daarululuumlido.com

2. Pada usia pesantren yang ke-25 tahun. Pesantren memiliki 3 cabang, yaitu:

– (Kampus 1) Pesantren Modern Daarul ‘Uluum Lido, klik di sini.

– (Kampus 2) Pesantren Modern Kulliyyatul Al-Naasyiin Al-Islamiyyah (Kulni), klik di sini.

– (Kampus 3) Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Daarul ‘Uluum Lido, klik di sini.

3. Khadimul Mahad mengajak dan berpesan sebagaimana harapan pesantren terhadap alumni bahwa untuk membangun peradaban rabani dan tarbawi harus di awali dengan pendidikan. Sehingga kunci dari peradaban adalah ilmu, maka fokus dan konsentrasilah dalam pendidikan sebagaimana Rasulullah Saw membangun peradaban.

Adapun selanjutnya, Kiai Yazid Dimyati menyampaikan perihal harapan pesantren terhadap para alumni Dulido di antaranya yaitu aspek semangat dalam membangun peradaban Rabbani dan Tarbawi.

“Yaitu semangat membangun peradaban Rabbani dan Tarbawi. yang ditekankan di sini ialah kita harus yakin bahwa dalam membangun peradaban tersebut kuncinya adalahi pendidikan,” tutur Kiai Yazid Dimyati dalam webinar virtual, melalui Youtube Daarul Uluum Lido. Sabtu (23/10/2021).

Oleh sebab itu, lebih lanjut Kiai Yazid menyampaikan bahwa dengan kunci pendidikan ini. beliau mengajak seluruh alumni untuk fokus dan yakin dalam hal pendidikan.

Selain itu, Kiai Yazid menjelaskan lebih lanjut perihal visi ke depan untuk Daarul Uluum Lido. yaitu bahwasanya untuk mengembangkan pesantren bukan memperbanyak institusi atau lembaga. Namun, memperbanyak alumni sebagai kader umat.

“Dalam pandangan saya, untuk dulido ini bukan institusinya, bukan lembaganya yang harus kita perbanyak. Untuk alumni Daarul Uluum Lido yang harus diperbanyak itu adalah kader umatnya, jadi Khadimul Ummah-nya,” tutur Kiai Yazid Dimyati, Sabtu (23/10/2021).

Berdasarkan dengan hal itu, atas visi yang disampaikan oleh Kiai Yazid Dimyati memberikan saran kepada seluruh alumni untuk dapat memiliki program berbasis kader umat.

“Bahwa saya punya visi, ini gimana ikada-ikada ini yang ada itu bisa membuat program semacam kader umat,” tutur Kiai Yazid.

Selanjutnya, harapan untuk ikada ke depannya yaitu bahwa setiap ikada harus memiliki database.

Database ini penting, bukan untuk koleksi data, bukan. Bukan juga hanya sebagai catatan daftar list alumni-alumni, bukan. Maksudnya di sini yaitu kita ingin mengukur dan mengevaluasi sejauh mana kemudian tingkat kemanfaatan alumni berperan di masyarakat,” tutur Kiai Yazid lebih lanjut.

Diakhir penutup penyampaiannya, Kiai Yazid berpesan bahwasanya bukan sebuah materi atau fisik yang menjadi suatu tolak ukur pesantren. Akan tetapi, seberapa banyak prestasi dan kebermanfaatan alumni yang sudah dituai dan dirasakan oleh masyarakat.

Pewarta: Fakhri Putra Tanoto & Siti Humaeroh