Speech Contest adalah lomba berpidato dalam tiga bahasa,Inggris, Arab dan Indonesia yang diselenggarakan oleh Bagian Bahasa dan Keilmuan bagi seluruh santri. Ajang perlombaan ini dimulai sejak tahun 2015, dengan tujuan untuk mengukur kemampuan setiap santri selama mengikuti latihan berpidato yang dilaksanakan dua kali dalam seminggu. Selain berpidato adapun lomba yang diadakan dua tahun kebelakang berupa lomba bernyanyi yang dikenal dengan Rising Star.
Tahun ini, Bagian Bahasa dan keilmuan Masa khidmat 2019/2020 melanjutkan ajang perlombaan ini, tahun ini merupakan Speech Contest VI. Acara di awali dengan pertandingan antar grup yang dimana pemenangnya akan melanjutkan perlombaan kebabak semi final sebagai perwakilan dari gedungnya masing-masing.
Dalam babak semi final, setiap bidang bahasa hanya diambil dua peserta terbaik untuk menjadi finalis grand final begitupun untuk perlombaan Rising Star.Tempat perlombaan dikelompokan sesuai bahasanya masing-masing. Salah satunya, bahasa Arab putri yang bertempat di Masjid Putri. Adapun perlombaan tambahan untuk mengisi kekosongan para penonton berupa LCC antar gedung. Dibabak penyisihan Speech Contest santriwan/wati melaksanakan acara secara terpisah
Acara Speech Contest berlanjut dengan babak grand final yang berlangsung setelah isya,bertempat di aula putra, dan dihadiri oleh seluruh santri baik TMI ( Tarbiyatul Mualimin Alislamiyah) maupun Tahfidzul Qur’an serta wadir I bidang Bahasa dan keilmuan. Acara dimulai dengan pembukaan oleh Iqlima, Nazwa Tussalima, sebagai MC yang merupakan anggota OWL (Organization Warior of Languange). Berlanjut dengan pembacaan ayat suci Al-qur’an yang dilantunkan oleh anggota JMQ (Jam’iyatul Quraa). Babak grand final ini dilakukan selama dua hari, dimulai dari tanggal 6 maret yang merupakan lomba pidato Bahasa Indonesia dan Arab. Dihari selanjutnya adalah lomba pidato Bahasa Inggris, Rising star dan pembagian hadiah. Metode penilaian diambil dari penguasaan panggung, intonasi suara, body language, penyampaian materi ,dan kecepatan dalam menjawab pertanyaan juri setelah berpidato.
Para Juri Speech Contest VI
Acara Speech Contest ini berlangsung dengan meriah sebagaimana yang diharapkan, ditambah dengan dekorasi yang mendukung menjadi nilai tambah keberhasilan acara ini.Tidak lupa pula Akh. Farid Abdul dan Ukh. Siti Sarah sebagai ketua pelaksana dan Bagian Bahasa dan Keilmuan pusat maupun rayon yang ikut mensukseskan acara Speech Contest ini.
Panitia Acara
Diakhiri dengan pembagian hadiah dengan kategori juara 1 Lomba Pidato Bahasa Arab yaitu Son Haji, Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Inggris Salwa Kamila, Juara 1 Lomba Bahasa Indonesia Ihsan. Adapun juara umum Speech Contest VI putri dimenangkan oleh gedung Zaenab dan juara umum Speech Contest VI putra dimenangkan oleh gedung Ibnu Sina.
Gedung Zaenab sebagai juara umum
Semoga dengan adanya acara Speech Contest ini seluruh santri Daarul Uluum Lido memiliki jiwa pensyiar islam di zaman sekarang dan memiliki rasa percaya diri untuk unjuk diri demi kebaikan.
Panggung gembira atau yang biasa disebut PG adalah suatu pagelaran seni yang di persembahkan oleh santri kelas akhir / Nihaie untuk pondok sebagai penampilan terakhir sebelum lulus menjadi alumni pondok. Tidak hanya diadakan oleh Pesantren Modern Daarul Uluum Lido,acara ini sudah menjadi acara tahunan dibeberapa pondok pesantren khususnya pesantren modern.
Sabtu,22 Februari 2020 santri nihaie tahun ajaran 2019-2020 yang bernama Bravement mengadakan acara tahunannya. Dengan bertemakan CAKRAWALA panggung gembira tersebut memiliki motto “Santri Berkarya Indonesia Berjaya”. Berbeda dari tahun sebelumnya, panggung gembira kali ini dimulai pada pagi hari pukul 07.00 WIB berupa acara berbagi bersama Bravement berisikan shalawat bersama-sama kemudian santunan anak yatim dan dilanjutkan dengan penampilan-penampilan dari kelas satu hingga kelas lima baik putra maupun putri.
“Untuk pertama kalinya acara panggung gembira diawali dengan bersalawat serta berbuat baik sebagai pemanasan acara inti dimalam hari, ini patut menjadi contoh untuk panggung gembira selanjutnya”.tutur khodimul ma’had dalam sambutannya.
Pada malam hari sebagai acara puncak penampilan santri nihaie, acara tersebut dibuka oleh enam mc yang terdiri dari tiga orang santriwati dan tiga orang santriwan. Diawali dengan pembacaan Al-quran sebagai bukti syukur mereka dan sambutan mudir TMI serta wali kelas santri akhir.
Pada kesempatan kali ini santri nihaie mengambil nuansa nusantara, sebagaimana terlihat dari dekorasi panggung, mereka menampilkan drama musical yang berkonsep budaya yang hilang di tanah bumi pertiwi yang diselingi beberapa penampilan seperti, paduan suara yang berbusana tradisional yang mewakili beberapa adat seperti jawa, betawi, minangkabau, kalimantan hingga papua, adapun beberapa tarian tradisional, accoustic, gambus, band serta dance santriwan maupun santriwati yan tidak kalah memukau. Pukul 00.30 WIB dengan penampilan menyanyikan lagu ciptaan mereka yang dinyanyikan oleh seluruh santri nihaie, menjadi tanda acara panggung gembira usai.
Sejak acara pagi hari hingga dilanjut malam , Acara berlangsung lancar seperti yang diharapkan, dengan cuaca yang bersahabat, tidak seperti hari-hari sebelumnya. Bertempat di lapangan utama dihadiri oleh seluruh santriwan/wati serta jajaran dewan guru.Selain warga DULIDO juga ada beberapa warga setempat, dan wali santri nihaie yang ikut meramaikan acara.
Pesantren Modern Daarul Uluum Lido melaksanakan acara mingguannya berupa pengajian Ummahat bersama khodimul mahad.Ummahat berarti ummah jama’ dari ummu yang artinya ibu-ibu dan mat yang berarti mahad yaitu pesantren jadi ummahat adalah perkumpulan istri-istri dari ustadz yang tinggal di area pesantren.Program ini berupa pengajian bersama khodimul mahad mengenai sunah-sunah rasul yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari.Pada tahun 2005 program tersebut dimulai dengan tujuan memperkuat tali silaturahmi, meningkatkan ilmu, serta mempertebal iman .Biasanya acara berlangsung di tempat yang berbeda-beda dengan tujuan agar setiap rumah merasakan keberkahannya.
Jumat/14/02/2020, ummahat melanjutkan kegiatan rutinnya mengaji bersama. Dalam kesempatan kedua ini khodimul ma’had masih membahas mengenai tata cara atau adab ketika makan. Dengan menggunakan kitab Al-ihya juz 2 khodimul ma’had menerangkan baik dan buruknya prilaku makan yang biasa dianggap hal kecil.
Diawali tahlil bersama ummahat kemudian bersalawat yang dipimpin oleh santriwati faatiatuz zahra dan rindiani oktarina putri santriwati kelas 5 yang ahli dibidang shalawat, dalam pengajian ini khodimul ma’had mengajarkan adab tersebut agar supaya setiap warga pesantren terbiasa menjadi ahli sunnah.
Acara dimulai setelah ashar dihadiri oleh semua ummahat, pengajian dengan metode ceramah ini selalu diadakan di hari jum’at dengan penceramah yang berbeda-beda. Khodimul ma’had menjelaskan tata cara makan dengan beberapa poin sebagai berikut:
Apabila bertamu lalu ditawarkan makan dalam posisi berpuasa maka tamu tersebut harus membatalkan puasanya
Apabila ada makanan yang jatuh dari meja maka harus dimakan karena pahalanya sebanding dengan memerdekakan budak
Tidak boleh memakan sisa makanan yang dalam mulut.
“Apabila kalian makan sesuatu namun tidak tahu itu syubhat atau tidaknya setelah makan bacalah do’a: الحمد لله الذى على كل حا ل و فى كل حا ل ” nasihat khodimul ma’had kepada ummahat yang hadir
Dengan demikian ummahat mendapatkan pemahaman lebih atas pengajaran yang khodimul ma’had berikan, metode penyampaian yang ringan disertai contoh kegiatan yang sering di lakukan ummahat sendiri.Semoga dengan adanya prgram ini ummahat menjadi ummah yang mampu mendidik anak serta menata rumah tangganya sesuai sunah-sunah rasul yang ada.